Balogo merupakan salah satu nama jenis permainan tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak sampai dengan remaja dan umumnya hanya dimainkan kaum pria. Nama permainan balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan menggunakan alat logo.
Permainan Balogo ini bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang naik (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang pasang (pemain yang logonya dipasang untuk dirobohkan) Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang.
Saat ini permainan balogo selalu dimainkan bahkan dipertandingkan pada beberapa festival kebudayaan di seluruh Kalimantan. Dengan diadakannya Lomba Balogo diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian upaya melestarikan nilai-nilai tradisi warisan masa lampau di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Balogo menjadi tradisi yang kerap dimainkan secara musiman yaitu ketika menyambut musim panen dan upacara Tiwah (upacara sakral masyarakat Dayak).
Olahraga tradisional Balogo asal Kalsel kian dikenal dan semakin banyak digemari. Hal ini terlihat pesertanya bertambah pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII 2022 di Bandung, Jawa Barat (Jabar). saat ini olahraga balogo tiap tahun banyak peminatnya dan puncaknya Balogo dilombakan diperhelatan Fornas. Sebelumnya Inorga Balogo pertama kali dilombakan di Fornas VI Palembang dan sekarang kembali dipertandingkan di Fornas VII Jawa Barat.
Momentum Fornas ini, selain untuk mensosialisakan balogo juga untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat Indonesia bahwa Kalsel memiliki olahraga tradisional yakni Balogo. Fornas ini ini juga menjadikan event untuk melestarikan kekayaan tradisional yang ada di Kalsel sebagai olahraga tradisional.