SOSIALISASI OLAHRAGA KETAPEL SEBAGAI SALAH SATU CABANG OLAHRAGA TRADISIONAL


Tangerang_Catatanandelumut: Siapa yang tak mengenal permainan ketapel yang digunakan oleh anak-anak zaman dulu untuk berburu, namun seiring perkembangan masa hanya digunakan untuk belajar menembak sasaran. Ketapel acapkali dikenal oleh anak-anak yang besar di era 1990-an digunakan untuk menembak buah mangga dan jambu. Keseruan Anak-Anak Bermain Ketapel Tradisional. Selain untuk melestarikan permainan tradisional, bermain ketapel dapat melatih kesabaran, konsentrasi dan motorik otak kanan bagi anak.
 

Namun, seiring perkembangan zaman permainan ini tergerus oleh zaman, banyak anak – anak yang melupakannya, mereka hanya kenal permainan modern yang digerakan oleh sebuah gadget bernama ponsel pintar. Oleh karenanya Permainan ketapel kini telah resmi menjadi cabang olahraga yang disahkan oleh KORMI dan Portina. Pengesahan tersebut diketahui oleh Kemenpora RI. Persatuan Ketapel Tradisional Indonesia (Perkatin) yang  bermarkas di Ciledug Kota Tangerang menjadi penggagas yang berhasil mendorong ketapel menjadi cabang olahraga di Indonesia.

Oleh karena perlu adanya sosialisasi olahraga tradisional seperti yang dilakukan oleh Persatuan Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA) Provinsi Banten, Yahya Majid selaku Ketua Portina Banten mengatakan sosialisasi ini perlu dilakukan dalam rangka mengenalkan dan melestarikan olahraga tradisional kepada masyarakat dan generasi milenial di tengah era digitalisasi. Ketua PORTINA Provinsi Banten Yahya Majid mengatakan, cabang olahraga tradisional yang disosialisasikan di enam kabupaten/kota di Provinsi Banten ini ada 12 cabang olahraga (cabor), seperti yang diadakan di SMPN 04 Kota Tangerang, antusias pelajar dalam memperaktekan permainan Ketapel.





Related Posts