Pagi itu, cahaya matahari telah
membangunkanku dari tidur ku. Dengan penuh keceriaan, aku memulai aktifitasku
seperti biasa. Oh ya, nama ku Ifana Chasakha, aku biasa di panggil Ifana. Aku sekarang
duduk di kelas 3 SMP. Hari hariku selalu di warnai dengan canda dan tawa
bersama sahabat sahabat dan bundaku. Yah, akutidak terlalu dekat dengan ayah,
karna ayah selalu sibuk dengan pekerjaan nya. Huft,-“
Hari ini sangat cerah seperti hatiku
yang sudah tidak sabar untuk sampai di sekolah, karna ini adalah hari pertama
aku sekolah setelah libur Hari Raya Idul Fitri, aku sangat rindu dengan sahabat
sahabat dan lingkungan sekolahku. Setibanya di sekolah, aku melepas rasa
rinduku dengan saling bertukar cerita. Sungguh indah nya saat iu. Siang itu,
handphone ku bergetar dreet .. dret .. dreet ternyata ada sms dari bunda. Bunda
meminta ku mengantar nya untuk membeli obat, karna pada minggu kemarin bunda
baru saja melewati oprasi. Kebetulan kegiatan sekolahku telah usai, jadi aku
bias menemani nya.
Saat keluar dari apotek, aku dan
bunda sangat terkejut melihat seorang pria yang sangat dekat dengan aku dan
bundaku sedang berjalan bersama seorang wanita yang sangat aku benci, karna dia
telah membuat bundaku sakit. Dia adalah istri muda ayah ku dan pria itu adalah
ayah ku sendiri. Aku berharap apa yang baru aku lihat ini hanyalah mimpi buruk
ku, tetapi apa daya ini adalah sebuah kenyataan. Aku melihat raut wajah bunda
yang putih dan cantik itu menjadi merah seperti ingin meneteskan air mata.
Tetapi bunda merespone itu semua dengan tegar dan penuh kesabaran. Aku dan
bunda meninggalkan apotek itu dengan cuek dan berpura-pura tidak mengenal
mereka. Setiba nya di rumah, bunda mencurahkan isi hatinya padaku yang membuat
air mataku menetes. Sungguh, aku kagum pada bunda yang sangat tegar dalam
menghadapi semuanya.
Sudah tiga hari ayah tidak pulang ke
rumah, aku terus menghubungi ayah untuk menanyakan kabar nya. Dreet dreet,
suara getaran handphone ku dan ternyata itu jawaban sms dari ayahku, ayah
mengatakan bahwa dia sekarang sedang berada di Lampung karna ada tugas yang
harus di kerjakan disana, dan ayah akan pulang dua hari kemudian. Dua haripun
telah berlalu, akhir nya ayah pulang dan tiba di rumah. Bunda tidak mengucapkan
sepatah katapun untuk ayah, aku sangat mengerti perasaan bunda, mungkin bunda
masih sakit hati karna kelakuan ayah. Sekitar 6 tahun bunda selalu sabar,
sampai dia rela merawat anak tirinya yang sekarang berusia 6 tahun. Sungguh
besar pengorbanan bunda untuk ayah.
Keesokan harinya, bunda memutuskan
untuk keluar kota
bersama sahabat nya selama tiga telah berlalu ayah sangat marah ketika bunda
tiba dirumah. Ayah mengira bunda telah melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Bunda sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit ini yang telah dia pendam selama
6 tahun lamanya. Bunda memutuskan untuk kembali ke keluarganya dan merelakan
aku tinggal berdua dirumah bersama ayah.
Kini, hari – hariku menjadi tidak
berwarna seperti dulu, tiada canda dan tawa lagi bersama bunda, yang ada
hanyalah kepedihan merindukan perhatian dari seorang bunda, oh Tuhanku berilah
aku ketegaran dalam menghadapi semua ini I kini aku hanya tinggal berdua sama
ayah tanpa seorang bunda, tetapi jika ayah sedang sibuk dengan pekerjaannya,
aku hanya sendiri tanpa perhatian langsung, dari ayah dan bunda. Ya Tuhan ….
Aku yakin engkau sayang kepada hamba, maka dari itu engkau memberi ujian yang
menguji kesabaran hamba… Berilah hamba cahayamu ….. Ya Allah …
Ku yakin di balik semua ini ada
hikmah nya ...
#darianakkuyangmerindukanmu_bunda
#ceritasahabatlamaku