PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tidak lagi hadir hanya sebagai perusahaan baja, tetapi sebagai partner yang memiliki kemampuan dalam memberikan dorongan kekuatan tambahan bagi para partner, melalui setiap asset yang dimiliki oleh Krakatau Steel (baik dari kapabilitas SDM maupun infrastruktur).
Keputusan pemerintah menugaskan Silmy Karim melalui Menteri BUMN duduk sebagai pucuk pimpinan di KS, ternyata sesuai dengan harapan. KS yang semula rugi menjadi perusahaan yang membukukan laba.
Silmy terbukti mampu membalikkan keadaan. Ia kembali membuktikan kemampuan Ketika mendapat penugasan sejenis untuk memperbaiki keadaan di beberapa perusahaan pelat merah lainnya seperti PT Barata Indonesia, dan PT Pindad sebagai Dirut dan di PT PAL sebagai komisaris.
Rumus yang dilakukan Silmy setelah masuk Krakatau Steel adalah, pemetaan, belanja masalah dan action. Pos yang membebani perusahaan dipangkas, sedangkan yang menguntungkan didukung. Dari langkah yang ia lakukan ini pelan-pelan neraca perusahaan mulai membaik.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencetak laba US$ 78,65 juta atau Rp 1,17 triliun pada semester I-2022. Laba tersebut naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar US$ 33,02 juta atau Rp 490,7 miliar.
“Setelah mencatatkan laba di awal tahun 2022, semester I-2022 ini Krakatau Steel kembali meningkatkan kinerjanya. Laba semester I-2022 ini meningkat dua kali lipat dibandingkan laba semester I tahun 2021 yang sebesar US$ 33,02 juta atau setara dengan Rp 490,7 miliar. Ini adalah hadiah terbaik di hari ulang tahun Krakatau Steel,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangannya, Rabu (31/8/2022).
Pada semester I-2022, Krakatau Steel mencatat pendapatan US$ 1,34 miliar atau Rp 19,88 triliun, meningkat 27% dari pendapatan Krakatau Steel pada semester I-2021 US$ 1,05 miliar atau setara Rp 15,68 triliun.Lalu, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 5,9% menjadi sebesar US$ 91,0 juta pada semester I-2022 dari sebelumnya US$ 85,9 juta di semester I-2021.
Silmy menambahkan, volume penjualan Krakatau Steel meningkat 10% menjadi sebesar 1.098.000 ton di semester I-2022 dari sebelumnya sebesar 995.000 ton di periode yang sama tahun lalu.“Ekuitas Krakatau Steel juga mengalami kenaikan 13% dari menjadi sebesar US$ 587 juta hingga Juni 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 522 juta di Desember 2021,” lanjut Silmy.Hingga 30 Juni 2022 ini juga terjadi peningkatan aset Krakatau Steel sebesar 4% menjadi sebesar US$ 3,89 miliar dari sebelumnya US$ 3,74 miliar di 31 Desember 2021.