JANGAN RENDAHKAN AKU "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck"


“Bukankah kau yang telah berjanji ketika saya diusir oleh Ninik Mamakmu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina, tidak tulen Minangkabau, ketika itu kau antarkan saya di simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanganku berapapun lamanya, tapi kemudian kau berpaling ke yang lebih gagah kaya raya, berbangsa, beradat , berlembaga, berketurunan, kau kawin dengan dia.” 

Itulah sepenggal kata-kata yang terucap oleh seorang anak muda bernama "Zainudin" yang memendam perasaan sakit hatinya dikarenakan lamarannya tertolak oleh keluarga "Hayati".



Film ini besutan dari Novel roman Tenggelamnya Kapal Van der Wijck  sebagai karya terbaik Buya Hamka. berupa cerita bersambung pada majalah Pedoman Masyarakat terbitan tahun 1938. Kemudian disatukan menjadi novel pada tahun 1962 dan saat ini telah banyak diterjemahkan kedalam berbagai bahasa dan dicetak kembali.


Pesan Moral dalam kisah romansa ini adalah sebagai oto kritik sistem pernikahan di Minang pada masa itu yang mendiskriminasi orang bukan minang untuk menikahi anak gadisnya. Orang yang tak bersuku minang dianggap tidak berbangsa, tidak paham akan adat minang, sehingga dianggap sebagai sebuah aib.




Di Era Milineal ini, tentu pula masih banyak keluarga yang memandang pernikahan itu sebagai pernikahan harta, keturunan... tak jarang banyak yang miminta mahar tinggi buat anak gadisnya... tentu hal ini pula banyak laki-laki yang walaupun telah siap dan mencintai anak gadisnya lebih baik mengundurkan diri secara perlahan .... penilaian pun terkadang bermain logis, buat apa terjadinya pernikahan, bila akhirnya akan terjadi sebuah tuntutan keduniawian (harta), tak jarang pula andil orangtua ikut didalamnya...


Nah, pertanyaan bagi laki-laki, apakah kegagalan pernikahan menyebabkan suatu penyakit, galau, mercon, dan bahkan ada niatan untuk melakukan hal - hal yang gila (seperti bunuh diri)... kalau anda berpikir seperti itu.., berarti anda Banci, Seakan tiada Tuhan Ya Rabb di Kehidupan ini, Seperti yang tercuplik pada akhir film ini, tunjukan bahwa anda bisa hidup tanpa dia, mulai perbaiki diri, mulai move on, ambil jalan untuk kembali raih kesuksesan anda...


"Zainudin" .... dia mulai bangkit, dengan bakat membaca dan menulis, dia torehkan tulisan - tulisan diatas kertas, ia tuangkan dalam sebuah pemikiran - pemikiran yang bernuansa novel tentang kehidupan dirinya, akhirnya berkat tulisannya ia pun secara perlahan mulai memasuki pintu gerbang kesuksesan, ia sekarang pun dikenal sebagai anak muda yang dermawan, ** Bila Zainudin Mau Banyak Antrian untuk menjadi pendamping Hidupnya, Namun Ia Hanya berharap kepada Hayati sebagai Cinta Sejatinya" .....





Thanks To :
#Buyahamka
#sharelikethis
#panaspastiadateduhnya,hujanpunpastiadaredanya

Related Posts

There is no other posts in this category.